RAB adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien berdasarkan laporan penggunaan anggaran Bahan Makanan tahun sebelumnya agar tersedia taksiran anggaran biaya yang tepat dan sesuai dengan standar kecukupan gizi pasien.
1. Tujuan, manfaat, dan Prinsip pembuatan RAB BM RS
Tujuan secara umum:
Tersedianya taksiran anggaran belanja makan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen sesuai dengan standar kecukupan gizi.
(Arisman,2001)
(Arisman,2001)
Tujuan secara khusus :
a. tersedianya tafsiran anggaran belanja bahan makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen ataupun pasien yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi.
b. sebagai suatu rencana keuangan yang dipakai dasar untuk mengambil keputusan mengenai pengeluaran serta pengawasan lebih lanjut.
c. untuk merumuskan secara hati-hati rencana-rencana yang berasal dari keputusan-keputusan manajemen dan mengontrol aktivitas-aktivitas keuangan dalam departemen tersebut dalam periode tertentu
d. untuk mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan masalah keuangan yang akan datang agar jumlah persediaan bahan makanan dapat efisien dan efektif, mendukung kelancaran proses produksi perusahaan (rumah sakit), untuk mendapatkan bahan makanan dengan mutu yang baik, pengiriman barang terjamin tepat waktu, proses berjalan lancar tidak memerlukan tenaga yang berlebihan. (Alhamidy,2006)
Manfaat :
- Untuk mengetahui perkiraan jumlah anggaran Bahan makanan yang dibutuhkan selama periode tertentu (1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan seterusnya) (Depkes 2007)
- Agar jumlah persediaan bahan makanan dapat efisien dan efektif.
- Mendukung kelancaran proses produksi makanan di RS
- Mengembangkan kesadaran akan biaya (cost conciousness) yang bertujuan agar para pelaku RS berperilaku hemat supaya biaya bisa ditekan lebih murah.
- sebagai alat untuk menghindari permasalahan yang mungkin muncul akibat adanya penyimpangan
- sebagai tolak ukur untuk evaluasi kinerja selanjutnya. (Fita, Kartika. 2009)
Prinsip :
- dapat dibuat untuk rencana jangka pendek, menengah, dan panjang,
- biaya harus nyata dan disusun sepraktis mungkin,
- buatlah RAB dengan kelebihan 5-10% ,jangan terlalu pas dengan pengeluaran
- RAB jangan terlalu mendetail tetapi cukup diperinci secukupnya
(Ravad.Teknik Fundraising Rencana Anggaran Nelanja.Switzerland)
2. Waktu penyusunan RAB BM RS
Ada beberapa pendapat terkait kapan penyusunan RAB yang tepat :
A. - Versi 1 tahun
Anggaran belanja untuk menyelenggarakan makanan isnstitusi sebaiknya direncanakan setahun sebelumnya (Oktrizanita, 2005). Pada awal tahun, biasanya pada bulan Januari, Februari, atau Maret. (Wijoyo, 1993)
B. - Versi berdasarkan periode tertentu
Adanya rencana anggaran belanja berfungsi untuk mengetahui perkiraan jumlah anggaran bahan makanan yang dibutuhkan selama periode tertentu (1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dsb.) (Depkes, 2007)
#Waktu penyusunan RAB tergantung kemampuan dan kebijakan dari rumah sakit, bisa setahun ataupun hanya 30 hari. Tetapi, dari beberapa sumber, RAB makanan mencantumkan beberapa yang bukan bahan makanan misalnya cup kue,bahan- bahan tersebut bisa dianggarkan untuk jangka waktu setahun,sedangkan untuk bahan makanan, bisa dilakukan pembaharuan anggaran tiap 3 bulan setelah dilakukan juga evaluasi menu ataupun perubahan siklus.
3. Komponen dalam RAB BM RS
a) Identitas :
- Judul (contoh : Rencana Anggaran Belanja (RAB))
- Lokasi (contoh : RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi)
- tahun anggaran (contoh : 2011)
- dll
b) Jenis bahan makanan dan mutu yang digunakani
c) Jumlah/unit/volume bahan makanan yang akan dibeli
d) Harga bahan makanan yang dibeli per satuan
e) Total harga
f) Waktu pembelian bahan makanan
4. Langkah-Langkah menyusun RAB BM RS
a. Mencari atau mengumpulkan informasi tentang ketersediaan anggaran (sumber dana, besaran, dsb)b. Mengelompokkan bahan makanan sesuai menu dan pedoman menu
c. Menetapkan spesifikasi harga bahan makanan yang dibutuhkan berdasarkan nilai gizi, standar porsi, kualitas, refuse, keberadaan di pasaran, dan kelayakan harga
d. Mengumpulkan informasi mengenai jenis dan konsumen yang akan dilayani (pasien, dokter, pegawai, dsb)
e. Menghitung volume kebutuhan bahan makanan
f. Melakukan survey harga pasar
g. Menyusun harga satuan berdasar hasil survey harga pasar
Mengalikan jumlah kebutuhan bahan makanan periode yang sudah ditetapkan dengan harga satuan (PPMRS, 2007)
Prasyarat perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah:
1. Adanya kebijakan institusi.
2. Tersedianya data peraturan pemberian makanan institusi.
3. Tersedianya data standar makanan untuk konsumen.
4. Tersedianya data standar harga bahan makanan.
5. Tersedianya siklus menu.
6. Tersedianya data jumlah konsumen yang dilayani. (Depkes RI, 2003)
B. Menurut Iea R Depson, 2011 dalam Food and Baverage Cost Control 5th Edition
- sasaran : pasien yang dilayani
- penyakit pasien
- sumber dana
- kegagalan, kesalahan yang terjadi dalam RAB sebelumnya
- tujuan ( baru atau perbaikan tujuan)
A. 2 aspek
o Eksternal:
ekonomi lokal, action by government (change in taxes or laws), change utility costs, meningkatnya kompetisi
o Internal :
- direncanakan penambahan fasilitas yang akan merubah jumlah konsumen yang di layani
- perubahan tipe food service
- perubahan jam produksi (Palacio. 2009. Introduction to Foodservice)
- fluktuasi harga
- fluktuasi konsumen
- tren penyakit (Depkes RI, 2007).
0 komentar:
Posting Komentar