Vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan karbohidrat, protein, maupun lemak, dan terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bahan makanan tetapi sangat penting peranannya bagi beberapa fungsi tertentu tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup serta pertumbuhan. Vitamin tidak memberikan kalori dan tidak ikut menyusun jaringan tubuh tetapi memberikan fungsi yang spesifik dalam tubuh.
Vitamin tersebut umumnya dapat dikelompokan ke dalam 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yang meliputi A, D, E, K dan vitamin yang larut dalam air yang terdiri dari vitamin C dan B.
Asam askorbat (Vitamin C) adalah suatu heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida.Vitamin C mudah diabsorbsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk keperedaran darah melalui vena porta.Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg sehari.Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C, bila konsumsi mencapai 100 mg sehari.(Sunita Almatsier 2001).
Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler.Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian dalam tulang, dentin, dan vasculair endothelium. Asam askorbat sangat penting peranannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi prolin dan hidroksilisin.
metode-metode yang dapat digunakan yaitu:
1. Metode Titrasi dengan 2,6-dikhlrofenol indofenol atau larutan dye sekarang merupaan metode yang paling banyak digunakan untuk menentukan kadar Vitamin C dalam bahan pangan. Banyak modifikasi telah dilakukan untuk memperbaiki hasil pengukuran yang didasarkan pada penghilangan pengaruh senyawa-senyawa penganggu yang terdapat dalam bahan pangan.Di samping mengoksidasi Vitamin C, pereaksi indofenol juga mengoksidasi senyawa-senyawa lain, misalnya piridium, bentuk tereduksi dari turunan asam nikotinat dan riboflavin.
Vitamin C dapat ditentukan dengan titrasi secara langsung menggunakan larutan dye.Tapi untuk bahan pangan yang akan diukur kandungan Vitamin C-nya harus dilarutkan dengan asam kuat terlebih dahulu. Penggunaan asam yang dimaksud untuk mengurangi oksidasi Vitamin C oleh enzim-enzim oksidasi dan pengaruh glutation yang terdapat dalam jaringan tanaman. Titrasi dilakukan dengan segera setelah perlakuan selesai (Andarwulan dan Koswara 1992).
Analisis dengan metode ini cukup membutuhkan ketelitian dan kecermatan. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan agar keterampilan dalam melakukan analisis meningkat sehingga tidak akan ada kesalahan yang besar pada analisis selanjutnya.
2. Analisa kuantitatif vitamin C dalam sample dilakukan dengan menggunakan metode titrasi iodimetri (titrasi langsung) Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan larutan I2 0,01 N yang telah distandardisasi sebagai titrant.
Sample yang dipergunakan saat praktikum adalah minuman kemasan yang banyak dijual di pasaran dengan merk dagang Ale-ale. Dalam kemasan minuman disebutkan bahwa dalam minuman tersebut mengandung vitamin C.
Vitamin C atau asam askorabat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam bentuk Kristal tidak berwarna, Vitamin C memiliki titik cair 190-192oC, bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut dalam pelarut organic yang pada umumnya dapat melarutkan lemak.
Hal yang pertama kali dilakukan dalam analisa kuantitatif vitamin C adalah standardisasi larutan I2 0,01 N proses ini dilakukan dengan menggunakan larutan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3), larutan natrium tiosulfat juga sebelumnya telah distandardisasi dengan menggunakan KIO3 sebagai baku primer. Berdasarkan hasil praktikum dan perhitungan diketahui bahwa konsentrasi larutan I2 adalah 0,0098 N.
Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indikator. Seperti yang sudah diketahui bahwa prinsip dari titrasi iodimetri adalah reduksi analat oleh I2 menjadi I-.
penentuan kadar vitamin C dengan metode titarsi iodimetri ini didasarkan pada prinsip tereduksinya analat oleh I2 menjadi ion I-.
ARed + I2 Aoks + I-
Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat yang dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak terlalu luas, salah satu penerapan titrasi dengan metode iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak dan lemak juga vitamin C.
3. Analisa Potensiometri
Metoda potensiometri adalah metoda yang melakukan titrasi terhadap vitamin C (bersifat asam) menggunakan larutan bersifat basa, misalnya NaOH. Pengaruh titrasi ini akan menyebabkan larutan yang bersifat asam akan berubah menjadi basa.
Molaritas NaOH dan berat molekul vitamin C dari persamaan tersebut telah diketahui, sehingga yang perlu dicari adalah banyaknya NaOH (biasa disebut volume ekuivalen) yang diperlukan hingga mencapai kesetimbangan asam-basa. Volume ekuivalen dapat ditentukan dari grafik titrasi, grafik turunan pertama titrasi ataupun grafik turunan kedua titrasi. Software yang dibuat hanya menggunakan perhitungan grafik titrasi, dimana grafik menunjukkan titik perubahan potensial pertama hingga titik kejenuhannya pada volume tertentu. Volume ekuivalen berada ditengah-tengah kedua titik tersebut. Namun untuk analisis pembanding maka akan ditampilkan pula grafik turunan pertama dan kedua dari titrasi.
Alat ukur vitamin C akan mencatat nilai potensial setiap titrasi dan merubahnya menjadi pH dan menghitung perbedaan potensial antar titrasi. Perbedaan potensial dibandingkan dengan toleransi perubahan untuk menentukan titik perubahan potensial pertama dan titik jenuh.
Daftar Pustaka :
http://analisispengujianmutupangan.blogspot.com/2010/11/prosedur-analisis-kadar-vitamin-c-asam.html
http://ikameilaty.wordpress.com/2010/12/08/analisis-kadar-vitamin-c-metode-titrimetri/
http://digital.ni.com/worldwide/singapore.nsf/web/all/8438994B62BCC8FC86257249002B5EF5
skip to main |
skip to sidebar
This is it the dietitian Blog^^
Jumat, 27 Mei 2011
who viewed me ^^
Gizi A2 horee
Bisnis usahaku
FKUB
Labels
- ceritaKu (14)
- GiziKu (13)
- Info kesehatan (5)
- Korean (8)
- love serial (1)
- Taman hati (5)
Assalamualaikum....
lets be Friends
Ayo belajar huruf Arab^^
What time..
apakah blog ini bermanfaat bagi anda?
Diberdayakan oleh Blogger.
Entri Populer
-
Dari kuliah Gizi kesehatan ini banyak ilmu yang sangat bermanfaat khususnya untuk saya sendiri ^^ dan ilmunya harus di sharing ma yg laen ...
-
Vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan karbohidrat, protein, maupun lemak, dan terdapat d...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh tubuh atau terlokalisasi pada bagian bagi...
-
1. Apakah definisi Pendidikan Gizi? K ombinasi strategi pendidikan, yang didukung oleh lingkungan dan dirancang untuk memfasi...
-
Radikal Bebas adalah molekul atau senyawa kimia yang memiliki elektron tidak berpasangan pada orbitnya radikal bebas dapat menarik elektro...
-
Assalamualaikum.. sekedar sharing aja ya *hehe tgs kuliah sebenarnya apa sih beda nutritionist, dietition dkk itu.. kalo pngn tau so sege...
-
Lee yong dae?? siapakah dia... hmmm cutenya yang suka badminton pasti gak asing lagi sama nama dan wajahnya.. sekedar sharing aja,,...
-
RAB adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien berdasarkan lapor...
-
Ginjal adalah sebuah organ kecil tetapi penting yang terletak di dalam tubuh, namun mempunyai fungsi yang kompleks dan bekerja secara otomat...
-
BAB I 1.1 Latar Belakang Penyebab utama terjadinya PCOS adalah gangguan metabolism yakni resistensi insulin yang akan mempengaruhi kesehat...
lets Follow me
About Me
- Rullyta
- Assaalamualaikum salam kenal semuanya saya mahasiswa gizi tingkat3 di jurusan Gizi FKUB semoga blog saya dapat bermanfaat bagi teman-teman ..
Labels
- ceritaKu (14)
- GiziKu (13)
- Info kesehatan (5)
- Korean (8)
- love serial (1)
- Taman hati (5)
ngchat yuuk
Copyright (c) 2010 Notes Online Rully and Powered by Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar